Saya baru mulai mengenal
internet tahun 2005 tapi hanya sekedar browsing,
baca artikel sekalian cari ide untuk tugas akhir. Yahoo, Google dan Internet
Eksplorer adalah yang pertama saya kenal selebihnya saya masih ‘gaptek’ bahkan saya tak pernah sempat
mengenal MIRC dan saya pun belum sempat mencoba membuat akun pada situs-situs
seperti Friendster,My space, dan Multiply. Jika dingat-ingat tahun 2006 saya baru mulai
membuat email itupun harus dibantu
oleh adik karena bingung cara daftarnya selang beberapa bulan kemudian bingung
lagi karena lupa password. Pikir saya
saat itu, Buat apa sih? Repot –repot pakai email, harus punya komputer,modem dan
sambungan jaringan yang tidak saya mengerti sama sekali.
Pada tahun 2007, Barulah saya membuat email baru, sendiri!.
Hal itu terjadi saat saya hendak melamar pekerjaan baru, berbeda dari biasanya saya melamar pekerjaan
cukup via pos, atau langsung interview. Tahun-tahun berikutnya menggunakan internet adalah hal yang biasa. Mulai tahun
2009 saya membuat beberapa media sosial dan baru tahun 2011 saya mulai
mempelajari Blog.
Saat ini Blog bagi saya sudah seperti buku catatan online yang bisa
dibaca kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja yang memerlukan yang penting
ada koneksi internet yang memadai dan sebaiknya tulisan diproteksi supaya tidak
dengan mudah di-copy paste
sembarangan. Mungkin jika saya sudah mengenal blog saat masih kuliah pastinya
saya tidak akan galau saat buku
catatan kuliah saya dipinjam teman,lalu hilang dan tak pernah kembali. Kejadian
yang paling menyebalkan bersama buku catatan kuliah diantaranya :
1. Buku catatan dipinjam teman tapi ternyata si
Teman seolah pura-pura lupa atau memang mendadak amnesia, jadi meskipun diingatkan si Teman tetap bersekiras bahwa
buku catatan milik saya tidak ada padanya.Parahnya lagi buku catatan daya tak
pernah kembali sampai waktunya lulus.
2. Buku catatan saya berpindah tangan dari satu
teman ke teman lainnya, Saat saya minta buku saya kembali ke teman yang pertama,
si teman itu menunjukan bahwa buku saya ada di teman lainnya, dan begitu
seterusnya.
3. Buku catatan dipinjam teman tapi ternyata si
Teman terkena masalah dengan pihak sekolah (entah apa masalahnya) sehingga si
Teman tidak masuk kelas untuk waktu yang cukup lama dan saya bingung bagaimana
meminta buku saya kembali. Ini pernah saya alami waktu saya masih SMA (jaman
sebelum maraknya HP dan Internet), buku saya kembali satu bulan kemudian setelah
orang tua si Teman itu datang ke sekolah untuk pengunduran diri anaknya secara resmi,
tapi saya sudah menulis ulang buku catatan saya sehingga kembalinya buku
catatan sudah tak berarti lagi.
Setelah masuk dunia kerja perkara pinjam meminjam catatan
tidak luntur begitu saja, tapi beruntung saat ini ada media baru bernama Blog,
jadi saya tak menjumpai lagi kegalauan
akibat buku catatan hilang yang pernah saya alami sebelumnya.
Saat ini saya mencoba menulis di beberapa platform blog. Ketertarikan saya pada Blog berawal dari rasa penasaran dan tak mau lagi disebut 'kuper' bin 'gaptek'. Kini Blog turut berperan dalam melengkapi kehidupan sehari-hari.
Peranan Blog Untuk Menunjang Pekerjaan
Sebagai seorang karyawan yang sedang mengemban tugas tentunya mereka memerlukan dokumen-dokumen pelengkap untuk menunjang penyelesaian pekerjaannya. Jika kita sedang bekerja tak jauh dari meja kerja sehari-hari dan dekat dengan lemari arsip, urusan cari-mencari dokumen mungkin bukan masalah besar. Lain hal-nya saat kita sedang dinas luar,tentunya kita ingin membawa dokumen seringkas mungkin supaya tidak berat dibawa diperjalanan. Dengan adanya Blog, dokumen-dokumen yang sifatnya bukan rahasia dan layak diketahui umum bisa ditayangkan dihalaman blog kita, sehingga bisa sedikit meringankan jumlah dokumen yang harus dicetak dan beban kertas yang harus dibawa
Peranan Blog Untuk Informasi Kehidupan sehari-hari
Sebagai seorang yang belum berpengalaman ( dalam hal ini pengalaman menjadi ibu), saya perlu banyak belajar mengenai banyak hal. Lagi-lagi saya diselamatkan oleh blog dalam hal mencari ide menu masakan, review produk, hingga masalah kesehatan dan pola asuh anak. Oleh karena itu, saya pun menulis pengalaman saya sendiri di blog untuk catatan pengingat di kemudian hari dan apabila blog saya dibaca oleh orang lain saya berharap tulisan saya bisa bermanfaat postif yang juga dapat membantu orang lain.
Peran Blogger dalam menyebarkan Informasi dari Blog
Saat mencari informasi di Blog kita harus cermat dalam mencari informasi karena tidak semua informasi di Blog itu benar dan layak diikuti karena ada pula blog yang hanya berisi link-link yang menjebak dan blog yang sekedar mencari traffic belaka. Maka dari itu saat saya membaca sebuah review produk, saya juga melihat profil si penulis demi menilai kesesuaian isi tulisan. Disinilah blogger berperan atas segala yang ditulisnya pada blog.
Sebagai contoh misal saat saya ingin mencari review pompa asi,saya akan mencari review dari blog ibu-ibu yang biasanya banyak menulis artikel parenting di blog-nya alasannya karena artikel akan terasa aneh dan informasi yang disampaikan kurang lengkap jika kita membaca review produk pompa asi pada penulis yang bukan seorang ibu yang berpengalaman menyusui.
Saat ini meskipun banyak blog-blog yang tak bisa dipertanggungjawabkan namun jangan khawatir, kita sendirilah yang perlu cermat dalam menanggapi artikel suatu blog dengan melihat latar belakang si Blogger dan apa saja yang sering ditulisnya. Kita perlu waspada pada blog yang baru dibuat tapi sudah banyak menuliskan artikel bermuatan SARA dan tak ada profil si blogger sebagai penanggungjawab.
Diantara banyak platform blog yang tersedia, Kompasiana menawarkan model penulisan yang lebih aman karena tulisan di review dulu oleh admin. Tulisan bisa dihapus jika menyalahi syarat dan ketentuan Kompasiana. Kita pun bisa melihat profil penulis apakah sudah terverifikasi atau belum. Tulisan dari penulis yang terverifikasi dapat lebih dipertanggungjawabkan karena si penulis berani melampirkan KTP saat mengisi form pendaftaran di Kompasiana.
Ditayangkan juga untuk artikel di KOMPASIANA
http://www.kompasiana.com/nirariestia/blog-ku-catatan-ku-sarana-berbagi-hal-positif-bersama_588842e2e1afbd390b5e3622
Sebagai seorang yang belum berpengalaman ( dalam hal ini pengalaman menjadi ibu), saya perlu banyak belajar mengenai banyak hal. Lagi-lagi saya diselamatkan oleh blog dalam hal mencari ide menu masakan, review produk, hingga masalah kesehatan dan pola asuh anak. Oleh karena itu, saya pun menulis pengalaman saya sendiri di blog untuk catatan pengingat di kemudian hari dan apabila blog saya dibaca oleh orang lain saya berharap tulisan saya bisa bermanfaat postif yang juga dapat membantu orang lain.
Peran Blogger dalam menyebarkan Informasi dari Blog
Saat mencari informasi di Blog kita harus cermat dalam mencari informasi karena tidak semua informasi di Blog itu benar dan layak diikuti karena ada pula blog yang hanya berisi link-link yang menjebak dan blog yang sekedar mencari traffic belaka. Maka dari itu saat saya membaca sebuah review produk, saya juga melihat profil si penulis demi menilai kesesuaian isi tulisan. Disinilah blogger berperan atas segala yang ditulisnya pada blog.
Sebagai contoh misal saat saya ingin mencari review pompa asi,saya akan mencari review dari blog ibu-ibu yang biasanya banyak menulis artikel parenting di blog-nya alasannya karena artikel akan terasa aneh dan informasi yang disampaikan kurang lengkap jika kita membaca review produk pompa asi pada penulis yang bukan seorang ibu yang berpengalaman menyusui.
Saat ini meskipun banyak blog-blog yang tak bisa dipertanggungjawabkan namun jangan khawatir, kita sendirilah yang perlu cermat dalam menanggapi artikel suatu blog dengan melihat latar belakang si Blogger dan apa saja yang sering ditulisnya. Kita perlu waspada pada blog yang baru dibuat tapi sudah banyak menuliskan artikel bermuatan SARA dan tak ada profil si blogger sebagai penanggungjawab.
Diantara banyak platform blog yang tersedia, Kompasiana menawarkan model penulisan yang lebih aman karena tulisan di review dulu oleh admin. Tulisan bisa dihapus jika menyalahi syarat dan ketentuan Kompasiana. Kita pun bisa melihat profil penulis apakah sudah terverifikasi atau belum. Tulisan dari penulis yang terverifikasi dapat lebih dipertanggungjawabkan karena si penulis berani melampirkan KTP saat mengisi form pendaftaran di Kompasiana.
Ditayangkan juga untuk artikel di KOMPASIANA
http://www.kompasiana.com/nirariestia/blog-ku-catatan-ku-sarana-berbagi-hal-positif-bersama_588842e2e1afbd390b5e3622
0 komentar :
Post a Comment