Kamis 26 Februari 2015
Tidak ada yang aneh pada hari itu,cuma waktu jam istirahat saat mampir ke daycare, saya merasa badan si Bayi agak anget tapi saat itu kondisi badan saya juga kurang baik (sedang agak flu) jadi tidak bisa memastikan apakah badan si Bayi memang anget atau cuma perasaan saya saja.
Karena penasaran, saya tanyakan pada seorang bunda yang juga sedang mengunjungi anaknya, katanya nggak apa-apa koq mungkin cuacanya lagi panas,jadi badannya ikut menyesuasikan cuaca,belum tentu karena sakit".
Salahnya saya saat itu nggak pinjam thermometer-nya daycare jadi saat itu saya simpulkan saja bahwa si Bayi sehat-sehat saja. Sore harinya,seperti biasa pulang kerja lalu jemput ke daycare terus perjalanan ke rumah.
Pulang ke rumah seperti biasanya agendanya ganti baju, beres-beres, siapkan makan malam,lalu masukan cucian dari daycare ke mesin cuci sementara si Bayi di matras bawah (supaya tidak jatuh terguling) sambil nonton di temani babyfirst.tv.
Ternyata pada sore itu si Bayi pup, segera saja dibersihkan seperti biasa. Tidak ada kecurigaan apapun karena memang sudah biasa dan bentuk pup-nya biasa saja.
30 menit kemudian, baru saja pakaian kotornya tadi dibersihkan ternyata si Bayi pup lagi. Mulai ada kecurigaan jangan-jangan ada yang salah dengan pencernaan si Bayi. Kemudian sekitar 20 - 30 menit berikutnya si bayi pup lagi dan bentuknya cair ! waduhhh,....
Hari beranjak malam,suhu tubuh si Bayi naik jadi 38,3 C, segera diberi Obat turun panas, mulai rewel tapi pada akhirnya bisa tidur dari jam 21.00 - 03.00 WIB. Pagi dini hari si Bayi bangun sambil nangis ternyata pup, Subuh jam 05.00 WIB pup lagi, Total sejak hari kamis magrib sampai hari jumat pagi si bayi sudah pup lebih dari 5 kali
Jumat 27 Februari 2015
Karena sejak subuh tadi si Bayi sudah pup dua kali,makanya Ayah si Bayi memilih tidak masuk kerja. Kami pun sepertinya akan meminta ijin untuk tidak ikut kegiatan outbond kantor pada hari sabtu 28 Februari (seperti biasa kami giliran Ijin tidak masuk kerja kalau si bayi sedang sakit).
Di kantor,saya diberi tahu teman supaya si Bayi minum Lacto-B untuk memperbaiki pencernaannya Segera saya ke Apotek, menurut rekomendasi dari apotek Lacto B diminum 2x sehari selama 2 -3 hari sampai diare berhenti. Apabila setelah 3 hari diare tak kunjung reda,segera hubungi dokter. Lacto B ternyata bentuknya serbuk bisa diberikan dengan cara dicampur bersama makanan atau minumannya, tapi jangan dicampur sufor (karena dikhawatirkan bisa memperpanjang diare) dan jangan kayak saya ngasih Lacto B langsung aja dikasih ke mulutnya Bayi biar di nyam-nyam langsung eh gak taunya malah muntah jadi mubazir deh ASI n Lacto B yang sudah masuk malah muntah keluar lagi
Jam istirahat saya pulang ke rumah, giliran menjaga si Bayi sementara ayahnya jum'atan. Ternyata sejak saya berangkat kerja sampai jumat siang ini si bayi sudah 2x pup. Saat ayahnya jumatan pup 1x, pulang jumatan pup lagi 1x. Tapi tampaknya si Bayi baik-baik saja,masih lincah tidak terlihat lemas cuma jadi agak kurus saja.
Sejak jumat pagi sampai sore, si bayi sudah pup lebih dari 10 kali. belum lagi yang jam 22.00 jam 02.00, mungkin sepanjang hari jumat sudah pup 15 kali. Googling artikel ternyata jika pup lebih sari 5 kali itu ternyata sudah masuk kategori diare.
Masih gak percaya karena sampai saat itu si Bayi masih bisa buang air kecil (saya bisa tau karena sejak mulai mencr*t si Bayi tidak dipakaikan pampers/clodi),selain itu saya merasa lingkungan rumah,daycare dan makanan si bayi semuanya terjaga dan relatif bersih.
Hasil dari Googling dan tanya teman-teman,kebanyakan dari mereka sembuh dari diare setelah mengkonsumsi 4-5 sachet Lacto-B, tapi dalam penanganan si Bayi saya ada sedikit kesalahan dalam proses pemberian karena Lacto B yang Harusnya dicampur ke makanan atau minumannya tapi Jangan dicampur dengan Sufor dan jangan dulu diberi Sufor, cukup berikan ASI saja. Tapi kemarin sudah terlanjur dikasih Sufor (pantesan koq dah hampir 4 sachet lacto B tapi diare masih tetep ada)
Sampai hari Jumat ini,masih berharap si bayi bisa segera sembuh sendiri (dengan bantuan Lacto B saja) tanpa harus ke dokter.
Masih gak percaya karena sampai saat itu si Bayi masih bisa buang air kecil (saya bisa tau karena sejak mulai mencr*t si Bayi tidak dipakaikan pampers/clodi),selain itu saya merasa lingkungan rumah,daycare dan makanan si bayi semuanya terjaga dan relatif bersih.
Hasil dari Googling dan tanya teman-teman,kebanyakan dari mereka sembuh dari diare setelah mengkonsumsi 4-5 sachet Lacto-B, tapi dalam penanganan si Bayi saya ada sedikit kesalahan dalam proses pemberian karena Lacto B yang Harusnya dicampur ke makanan atau minumannya tapi Jangan dicampur dengan Sufor dan jangan dulu diberi Sufor, cukup berikan ASI saja. Tapi kemarin sudah terlanjur dikasih Sufor (pantesan koq dah hampir 4 sachet lacto B tapi diare masih tetep ada)
Sampai hari Jumat ini,masih berharap si bayi bisa segera sembuh sendiri (dengan bantuan Lacto B saja) tanpa harus ke dokter.
Sabtu 28 Februari 2015
Sabtu pagi,masih mengulang kegiatan mengurus bayi yang sedang diare seperti hari sebelumnya. Tadinya kalo bayi sudah sehat si Ayah mau berangkat outbond (giliran saya yang mengurus bayi, karena hari jumat si Ayah sudah ijin gak masuk kerja) tapi ternyata si Bayi masih diare subuh tadi sudah 2 kali pup, semalam pun panasnya 39,3 C walaupun masih selalu tampak lincah,ceria. si Bayi masih saya beri minum air larutan Lacto B,
Sampai Sabtu pagi,si Bayi sudah minum 3 Sachet Lacto B,tapi diare belum berkurang. Karena khawatir dan mengingat besok sudah hari minggu pasti bakalan susah cari Dokter anak. Akhirnya hari Sabtu,28 Februari kami berangkat ke Dokter, takutnya kami tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi. Kondisi si Bayi saat berangkat ke Dokter masih tampak sehat, lincah, dan masih rajin mengoceh saat menunggu antrian pun si bayi masih ceria.
Saat diperiksa yang kami ceritakan pada Dokter antara lain :
Pertanyaan yang kami ajukan pada Dokter
Saran dari dokter :
Sabtu pagi,masih mengulang kegiatan mengurus bayi yang sedang diare seperti hari sebelumnya. Tadinya kalo bayi sudah sehat si Ayah mau berangkat outbond (giliran saya yang mengurus bayi, karena hari jumat si Ayah sudah ijin gak masuk kerja) tapi ternyata si Bayi masih diare subuh tadi sudah 2 kali pup, semalam pun panasnya 39,3 C walaupun masih selalu tampak lincah,ceria. si Bayi masih saya beri minum air larutan Lacto B,
Sampai Sabtu pagi,si Bayi sudah minum 3 Sachet Lacto B,tapi diare belum berkurang. Karena khawatir dan mengingat besok sudah hari minggu pasti bakalan susah cari Dokter anak. Akhirnya hari Sabtu,28 Februari kami berangkat ke Dokter, takutnya kami tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi. Kondisi si Bayi saat berangkat ke Dokter masih tampak sehat, lincah, dan masih rajin mengoceh saat menunggu antrian pun si bayi masih ceria.
Saat diperiksa yang kami ceritakan pada Dokter antara lain :
- Si Bayi sudah mencr*t sejak kamis sore sampai sabtu pagi tadi
- Kondisi Bayi selama mencr*t masih seperti biasa cuma jadi terlihat lebih kurus
- Suhu tubuh bisa mencapai 38 - 39,3 C
- Sudah minum 3x lacto B tapi belum banyak perbaikan dan kami khawatir sakitnya akan berlanjut
Pertanyaan yang kami ajukan pada Dokter
- Apakah kondisi demikian adalah diare?
- Apakah Si Bayi saat ini sudah terkena dehidrasi? Bagaimana Tanda-tandanya? ,
Saran dari dokter :
- Supaya lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan misalnya dengan cara rajin cuci tangan (bayi diajari cuci tangan).
- Kurangi sufor saat diare, perbanyak minum ASI dan minum cairan elektrolit disarankan setiap kali kehilangan cairan (misal saat diare setelah pup selanjutnya diberi minum cairan elektrolit)
- Jika panas diatas 38 C berikan obat penurun panas cair khusus bayi kemasan drop/pipet seperti paracetamol dengan dosis berat badan dibagi 10 (misal berat badan bayi 8kg maka obat yang perlu diminum sebanyak 0,8 ml)
- Jika masih dibawah 38 C lebih baik dikompres air hangat (jangan pakai plester demam)
- Mengenai tanda awal dehidrasi bisa terlihat seperti :
Dari Dokter anak bawa pulang tiga macam (mirip obat tapi sepertinya bukan obat) untuk membantu mengurangi diare,diantaranya :
- Bayi telihat lemas, mata cekung,pucat,tidak lincah dan tidak ceria
- Bayi menangis tapi tidak ada air mata
- Berkurangnya frekuensi buang air kecil,atau hanya mencr*t saja dan tidak buang air kecil sama sekali
- L-Zinc, Suplemen zinc diminum selama 10 hari berturut-turut kayaknya untuk memperbaiki jaringan tubuh yang terluka saat diare
- Pedialit, seperti oralit tapi bentuknya cair siap minum beraroma buah,permen karet supaya disukai anak-anak
- Lacteron, fungsinya sama seperti lacto B sebagai Probiotik untuk meningkatkan bakteri baik di usus (kayak di iklan yak*lt)
Untuk pengingat dikemudian hari, Diare bukan untuk dihentikan tapi harus dikeluarkan hingga tuntas Alasannya Apabila diare dihentikan maka yang terjadi seolah-olah diare berhenti padahal diare masih tetap berlanjut karena virus yang tersisa didalam akan terus berkembang biak sehingga bisa menghambat pergerakan usus akibatnya usus bisa lecet.
Jika Bayi diare kenali tanda-tandanya segera atasi sesuai saran-saran diatas sebelum dehidrasi, Jika masih terus berlanjut segera hubungi dokter.
Jika Bayi diare kenali tanda-tandanya segera atasi sesuai saran-saran diatas sebelum dehidrasi, Jika masih terus berlanjut segera hubungi dokter.
bunda, baby nya umur berapa bulan? babyku umurnya baru 6 bulan minggu depan. lagi coba lakto- b rekomendasi tetangga yang jadi perawat, babyku dikasih lakto-b soalnya udah beberapa hari ini pup sehari 5 kali tapi masih lincah, ceria, nggak panas. semoga cocok pake lakto-b. thanks sharingnya jadi tambah pengetahuan
ReplyDeletePertamakali diare baby-nya baru umur 8 bulan. Syukurlah kalo gak sampe panas+lemes,berarti baby-nya gak dehidrasi
DeleteTerimakasih atas kunjungannya bunda :D